Home »
Ketamansiswaan
» Tentang Tamansiswa
Tentang Tamansiswa
Ketika googling mencari sejarah lagu Tamansiswa, kaki saya tiba2 terantuk sebuah catatan yang menggambarkan kesan2 penulis (sptnya mrpkn sebuah catatan pribadi) tentang Tamansiswa, apa saja yang dia alami sewaktu sekolah dan "hidup" di lingkungan Tamansiswa.
He2, akhirnya saya malah membaca catatan tersebut dan malah tdk meneruskan pencarian ttg sejarah lagu Tamansiswa (krn sepertinya blm ada yg posting, btw kalo nyari di buku sejarah Tamansiswa mestinya ada seh, he2..) Dan sbg jalan pintas, akhirnya saya scan aja Lagu Tamansiswa (spt diatas).
Inilah penggalan catatan yg saya maksud tadi:
//............
Sehari saja tak masuk sekolah di Taman Siswa - merasa sangat rugi. Sekolah TS itu sudah saya rasakan itulah dunia saya. Teman-teman saya yang seiring-sejalan - se-ide dan secita-cita, mengumpul di TS. Ada beberapa orang teman-teman dekat saya, ada yang bahkan satu kelas dengan saya, dan ada udah meninggal dan cukup ternama sebagai seniman-budayawan Indonesia, seperti Syumandjaya - Mandjoi - seorang sutradara yang berbakat. Ada yang sampai kini, seperti Misbach Yusa Biran dan SM.Ardan. Dan juga Koesalah Subagyo Toer - Soekanto.SA dan beberapa lagi. Kami disamping satu angkatan - sebaya, juga satu kelas. Saya masih ingat ketika kami mementaskan drama satu babak "AWAL dan MIRA".-nya Utuy Tatang Sontani. Dengan Mandjoy sebagai Awal dan saya sebagai badut - baju biru. Dan kami sebelum latihan - kebetulan ketemunya di rumah Sanusi Pane yang Pujangga Baru itu. Mengapa di sana? Sebab masing-masing mau menjemput anaknya : Savitri Devi - si Pity, yang kami sama-sama naksir! Ketika zaman itu, banyak para siswa dan sekolah yang mementaskan AWAL dan IRA. Sangat populer - sangat kuat. Dialognya sangat kena dan jitu dan selalu persolan cinta. Sangat jarang dalam membawakan pementasan drama tersebut yang tak ada drama cinta yang sebenarnya. Kabarnya ketika anak-anak SGA turut mementaskannya - jadi juga akhirnya, bahwa Mira dan Awal,-nya sampai kepelaminan - pernikahan. Ini gara-gara dialognya kuat dan enak diucapkan dan dirasakan.
Banyak seniman dan budayawan yang sering mangkal - ngobrol - rapat - pertemuan, perkenalan - mau tahu tentang banyak soal Taman Siswa dan orang-orangnya. Saya mula berkenalan dengan banyak seniman dan budayawan, justru di Taman Siswa. Di sini sering mangkal S.Soedjojono dan Affandi malah tinggalnya di Taman Siswa. Dari berbagai kalangan seniman, termasuk dari kalangan musik, di mana JA Dungga dan Binsar Sitompul bahkan Amir Pasaribu sering datang ke tempat kami TS. Istri Binsar Sitompul, malah satu kelas dengan kami - Ananda Pello. Karena TS itu tempat yang begitu demokratis - dan bebas,- maka banyak orang-orang dan tokoh-tokoh yang ngumpul di sana, dari berbagai aliran......
..................//
*) Sumber www.apakabar.ws/forums/viewtopic.php?f=1&t=19512&start=0#p37291
0 komentar:
Posting Komentar